Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam system kalender Islam, sekarang kita memasuki tahun 1442 Hijriah. Tidak semua umat Islam mengetahui dan memahami keutamaan bulan Muharram beserta amalan-amalan Sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan di bulan yang mulia ini.
Bulan
Muharram termasuk bulan Haram
Firman Allah swt dalam QS. At-Taubah (9): 36 yang artinya:
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah 12 bulan,(sebagaimana) dalam
ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada
empat bulan Haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu
mendzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin
semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa
Allah beserta orang-orang yang takwa”.
Imam Hasan al Bashri ra berkata: “sungguh Allah ta’ala membuka
awal tahun dengan bulan Haram, dan menutup akhir tahun dengan bulan Haram pula.
Tidak ada bulan yang lebih Agung di sisi Allah setelah bulan Ramadhan,
melainkan bulan Muharram. Dan bulan ini dinamakan Syahrullah (bulan Allah)
Amalan di bulan Muharram: Berpuasa
Shahabat Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah
saw bersabda: “Puasa yang paling utama setelah bulan Ramadhan adalah puasa pada
Syahrullah (bulan Allah), yaitu bulan Muharram”.
Seutama-utamanya bulan dimana seorang hamba
bersungguh-sunggu beribadah mendekatkan diri kepada Allah swt dengan amal wajib
dan maupun sunnah setelah bulan Ramadhan adalah Syahrullah yaitu Muharram.
Hadist ini menjelaskan bahwa puasa di bulan Muharram ini
adalah puasa sunnah yang bersifat mutlak sepanjang bulan. Maka sangat
dianjurkan untuk memperbanyak puasa di bulan yang mulia ini tetapi tidak boleh
berpuasa sebulan penuh, dalam rangka meneladani Nabi saw karena beliau tidak
pernah ber-puasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan.
Berdasarkan riwayat dari sahabat Ibnu Abbas ra dalam
meneladani Nabi saw, ia berkata : “Tatkala Rasulullah saw berpuasa pada hari
Asyura (tanggal 10 Muharram) dan memerintahkan (para sahabat) untuk berpuasa.
Para sahabat berkata, Wahai Rasulullah, sesungguhnya hari itu diagungkan oleh
Yahudi dan Nasrani. Maka Rasulullah saw bersabda: “Jika tiba tahun depan, insya
Allah maka kita akan berpuasa pada tanggal ke-9”. Ibnu Abbas berkata, “Namun
sebelum tiba tahun depan, Rasulullah saw telah wafat.
Keutamaan
Puasa di hari Asyura
Sabda Rasulullah saw:”Sesungguhnya hari Asyura termasuk
hari-hari Allah, maka barang siapa yang ingin berpuasa pada hari itu, maka
berpuasalah. Dan barang siapa yang tidak ingin berpuasa, maka boleh
meninggalkannya”.
Diriwayatkan dari sahabat Abu Qatadah ra, bahwa Nabi saw
pernah ditanya mengenai puasa Asyura (tanggal 10 Muharram), maka beliau saw
menjawab :”Puasa Asyura akan menghapus (dosa-dosa) satu tahun yang lalu”.
Selain berpuasa di hari Asyura, Alllah swt melarang manusia untuk berbuat dzalim di bulan yang mulia ini, sesuai dengan FirmanNya: “Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah 12 bulan,(sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu mendzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa”. QS. At-Taubah (9): 36
Hal ini mengandung hikmah agar kaum Muslimin lebih
meningkatkan kehati-hatian supaya tidak tergelincir dalam perbuatan dzalim,
baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain. Rasulullah saw bersabda:”Waspadahal
terhadap kedzaliman, karena sesunguhnya kedzaliman itu merupakan
kegelapan-kegelapan pada hari kiamat”.
Allah swt menyebut bulan mulia ini sebagai bulan Haram,
dimana perbuatan dosa di bulan ini lebih besar. Karenanya, sangat dianjurkan
untuk lebih waspada supaya tidak melakukan perbuatan dosa dan maksiat.
Sebaliknya, mengerjakan amal-amal soleh, ketaatan di
bulan ini akan diganjar berlipat ganda oleh Allah swt sebagai bentuk kasih sayang
hikmah dan kemurahan-Nya kepada hambaNya. Salah satu amalan yang sering
dilakukan oleh masyarakat adalah bersedekah dengan menyantunin anak Yatim.
Puasa Sunnah bulan Muharram tahun 1442 Hijriah
Bagi yang terbiasa puasa sunnah Senin-Kamis, tentunya
puasanya dilanjut dari hari Kamis tanggal 27 Agustus (8 Muharram), Jum’at 28
Agustus (9 Muharram), Sabtu 29 Agustus (10 Muharram).
Bagi yang terbiasa puasa Yaumil bidh (tengah bulan) itu
tanggal 1,2,dan 3 September (13,14 dan 15 Muharram).
Jadi kalau dirunutkan kita bisa berpuasa sunnah di bulan
Muharram sebagai berikut :
Senin
24 Agustus 2020 (5 Muharram 1442 H)
Kamis
27 Agustus 2020 (8 Muharram 1442 H)
Jum’at
28 Agustus 2020 (9 Muharram 1442 H)
Sabtu
29 Agustus 2020 (10 Muharram 1442 H)
Senin
31 Agustus 2020 ( 12 Muharram 1442 H)
Selasa 1 September 2020 (13 Muharram 1442 H)
Rabu 2 September 2020 (14 Muharram 1442 H)
Kamis 3 September 2020 (15 Muharram 1442 H)
Senin
7 September 2020 (19 Muharram 1442 H)
Kamis
10 September 2020 (21 Muharram 1442 H)
Senin
14 September 2020 (25 Muharram 1442 H)
Kamis
17 September 2020 (28 Muharram 1442 H)
Semoga bermanfaat.
Sumber Referensi:
Yazid
bin Abdul Qadir Jawas. Amalan Sunnah Setahun.
Dr.
Aidh bin Abdullah Al-Qarni, Hidupkan Hatimu
0 Komentar
Terimakasih sudah berkunjung, mohon maaf komentar saya moderasi untuk menghindari spam dan link hidup